BRRAAKK…!!!
“Duh, sorry-sorry. Gue buru-buru.
Maaf banget ya. Mana banyak banget lagi buku lo,” amarahku mereda seketika ia
mengucapkan kata sorry dan buru-buru. Ketidakmampuannya melafalkan
huruf ‘r’ dengan baik membuatku terpana. Ya. Lelaki cadel, terutama pada
pelafalan huruf ‘r’ yang memiliki ciri khas tersendiri, selalu menarik
perhatianku. Tanpa kusadari, aku memerhatikannya lekat-lekat. “Hoi!!” aku pun
tersadar dan segera membenahi diri tak penting untuk menutupi kebodohanku yang
memerhatikannya dengan sangat saksama.