Jujur, aku masih berharap.
Bisa gak ya gue sama dia lagi?
I'm not moving. I just don’t want to. Still you in my heart...
Perasaan dan
pikiran-pikiran yang seperti itu yang perlu dikubur dalam-dalam kalau masih
tetap ingin memiliki hubungan baik dengan mantan. Kenapa? Hal-hal tersebut bisa
melahirkan ego untuk memilikinya (lagi), bahkan memaksa. Pemaksaan itulah
yang nantinya akan
menghancurkan segalanya; hubungan pascaputus.
Begini, setiap
pasangan yang baru pisah butuh jangka waktu untuk menetralkan perasaan
masing-masing. Waktunya tergantung dari seberapa dalam perasaan mereka dan
seberapa ahli mereka dalam mengendalikan perasaan mereka sendiri. Tidak menutup
kemungkinan bagi mereka yang memiliki
perasaan sangat dalam akan lebih cepat netral daripada yang tidak,
dan sebaliknya.
Cara menetralkannya? Beragam! Mulai
dari menghapus contact BBM, nge-block Twitter, unfriend hubungan pertemanan di Facebook, menghapus nomer handphone, dan lain
sebagainya. Gak selamanya, hanya untuk
sementara, yang entah sampai kapan.1 Ya ada juga yang masih tetap
berhubungan, tapi kecil kemungkinan untuk cepat menetralkan perasaan dan justru
mereka terjebak ke dalam gak-tau-kapan-bisa-move-on-zone™.
Ketika kalian
sadar betul bahwa kalian sudah bisa mengendalikan perasaan, meski belum
sepenuhnya hilang, baru lah boleh kembali menjalin komunikasi. Terkadang
diperlukan untuk menghilangkan rutinitas yang biasa dilakukan saat pacaran
dulu, bukan begitu?
Wanti-wanti diri
sendiri untuk gak berharap lebih dari sekedar hubungan permantanan. Kasih juga
batasan ke dia bahwa ini hanya sekedar menjalin hubungan baik dengan mantan. Ya
ini sih kasusnya kalau kalian gak mau balikan ya. Kalau gak yakin buat balikan,
mending jangan deh. Cukup BBB yang putus-nyambung, kalian jangan!
Kenapa seringkali jadi seperti orang
gak kenal dengan mantan?
Ya itu tadi.
Semua orang butuh waktu untuk menetralkan perasaan. Namun, biasanya ada satu pihak
yang tetap kekeuh mau balikan, tapi
secara halus mengemasinya dengan frasa 'ingin berhubungan baik.' Tidak jarang
pihak lainnya, dalam hal ini yang gak mau balikan, merasa muak. Karena cara
berhubungan baik tersebut terkesan annoying,
bagi si anti-balikan tentunya.
Pernah kan kalian
merasa bahwa apa yang dilakukan si dia selalu salah di mata kalian kalau kalian
sudah ilfeel? Nah itu! Tidak se-annoying seperti menurut si pihak anti-balikan, tapi
karena si anti-balikan ini sudah ilfeel
timbulah anggapan seperti itu. Lagi-lagi saya katakan, bahwa semua orang butuh
waktu netral. Netral dari perasaan sayang dan juga netral dari perasaan kesal,
muak, benci, dsb. Jadi, kalau gak mau punya hubungan hancur pascaputus, lebih
baik kasih waktu. “Time heals” is bullshit, but don’t ever deny that everyone needs time. :)
Gimana sih caranya bisa akur sama mantan?
Kembali lah di
waktu yang tepat, hubungi lagi saat kalian yakin bahwa perasaan kalian sudah bisa dikendalikan, pun dengan
perasaan si dia yang juga sudah netral. Akur tidak melulu harus balikan. Jangan
sekali-kali menyimpan harap akan balikan dengan si dia. Itu akan merusak usaha kalian untuk
memperbaiki hubungan. Perasaan yang dulu bisa kembali, kenangan indah bisa
menghantui, sakit hati bisa menggelayuti, dan ego untuk balikan pun tak tertandingi.
Ya kalau si dia juga mau balikan, nah kalau gak? Gak jadi akur deh.
Saling support dalam hal apapun. Termasuk saat si dia dekat lagi
dengan orang lain. Jadikan diri kalian berguna untuknya, begitu pun sebaliknya.
Namun, ingat. Berguna bukan berarti memanfaatkan. Know your limits! :)
A good relationship with ex ini tentu harus
atas kemauan dari kedua belah pihak. Tidak jarang orang yang
benar-benar ingin lose contact meski
mantannya tidak mengganggu.
Biasanya yang menjauh itu dikarenakan dia cukup merasa bersalah, tetapi terlalu
gengsi untuk mengakui kesalahan dan mencoba bersahabat.
Intinya kalau ingin memiliki hubungan baik
dengan mantan, berikan waktu pada kalian untuk menetralkan perasaan, mencoba
memaafkan, mencoba menerima keadaan, kembali di saat yang tepat, jangan
berharap lebih dari hubungan permantanan, saling mengisi dan mendukung, yang
terakhir…KNOW YOUR LIMITS!
:)
Tulisan ini disponsori oleh hubungan
baik saya dengan mantan saya, yakni…if you know who I mean. :))
1 SAP’s quotes in our
conversation pascaputus
No comments:
Post a Comment